Minggu, 06 Mei 2012

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH PADA PT. BANK X

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah rendahnya kepuasan nasabah pada cabang PT. Bank X yang ditandai dengan kurang baiknya kualitas pelayanan. Permasalahan seperti ini jika tidak segera ditangani akan menjadi penghalang bagi tercapainya tujuan PT. Bank X. Oleh karena itu, permasalahan tersebut harus segera diatasi. 
Kepuasan Pelanggan
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif, dengan metode penelitian survey explanatory. Ukuran sampel berjumlah 100 responden. Data yang digunakan berupa data ordinal dan interval, dengan menggunakan koefisien korelasi pearson product moment, dan analisis regresi linier sederhana yang menggunakan koefisien determinasi (r square).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah pada Kantor PT. Bank X Cabang Bandung Surapati. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa kualitas pelayanan memiliki pengaruh sangat kuat terhadap kepuasan nasabah, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Persamaan regresinya juga menunjukkan bahwa jika kualitas pelayanan dinaikkan sebesar satu satuan maka kepuasan nasabah akan meningkat.

EFEKTIVITAS TEKNIK KONSELING KELUARGA INTEGRATIF UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENGASUHAN ANAK OLEH ORANG TUA SISWA SMP

Teknik Konseling Keluarga Integratif
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta empirik tentang adanya gejala penurunan kualitas pengasuhan anak oleh orang tua yang mengisyaratkan perlunya layanan konseling keluarga. Tujuan penelitian adalah: untuk mengetahui kualitas pengasuhan sebelum dan setelah konseling dilakukan, untuk merumuskan model teknik konseling keluarga integratif yang dituangkan dalam modul panduan teknik operasional, dan untuk menguji efektifitas teknik konseling keluarga integratif dalam meningkatkan kualitas pengasuhan. Metode penelitian ini menggunakan penelitian dan pengembangan (research and development). Pendekatan pengembangan dilakukan untuk merumuskan teknik konseling keluarga integratif yang teruji efektifitasnya untuk meningkatkan kualitas pengasuhan anak oleh orang tua. Adapun metode penelitiannya menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian kuasi eksperimen nonequivalent control group design. Hasil penelitian sebelum konseling menunjukan kualitas pengasuhan kelompok eksperimen rata-rata pada tingkat baik, dengan beberapa keluarga kualitas sedang. Hasil penelitian setelah konseling dilakukan seluruh keluarga kelompok eksperimen menunjukan rata-rata kualitas baik, dengan beberapa keluarga kualitas sangat baik.

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI METODE PERMAINAN UNTUK MENINGKATKAN FUNGSI OTAK KANAN SISWA:

Bimbingan Kelompok
Fenomena pendidikan di Indonesia lebih menstimulasi fungsi otak kiri menjadi kajian yang menarik untuk diteliti. Tidak hanya fungsi otak kiri yang perlu diperhatikan tetapi juga fungsi otak kanan. Salah satu upaya  konselor untuk meningkatkan fungsi otak kanan siswa yaitu dengan memberikan layanan bimbingan kelompok melalui metode permainan. Tujuan penelitian adalah untuk menguji efektivitas bimbingan kelompok melalui metode permainan dalam meningkatkan fungsi otak kanan siswa yang meliputi: kemampuan desain, cerita, simponi, empati, permainan dan makna. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode Quasi- eksperiment.

PROSES PEMBELAJARAN DI RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) KOTA DAN KABUPATEN SUKABUMI BERDASARKAN PERSEPSI SISWA

Sekolah Bertaraf Internasional

1. Bagaimana performance mengajar guru pada guru sekolah RSBI Kota Sukabumi dan guru sekolah RSBI Kabupaten Sukabumi?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran di kelas pada sekolah RSBI Kota Sukabumi dan sekolah RSBI Kabupaten Sukabumi?

3. Bagaimana sistem evaluasi yang digunakan di sekolah RSBI Kota Sukabumi dan sekolah RSBI Kabupaten Sukabumi?

4. Bagaimana kondisi sarana dan prasarana yang digunakan dalam proses pembelajaran sekolah RSBI Kota Sukabumi dan Sekolah RSBI Kabupaten Sukabumi?

Sabtu, 05 Mei 2012

POKA YOKE

Poka Yoke
Setiap perusahaan industri tentunya akan selalu berusaha untuk mendapatkan kualitas yang terbaik agar kepuasan konsumen dapat terpenuhi. Salah satu indikator kualitas produk yang baik yang dapat langsung diamati dalam rangkaian proses produksi adalah rendahnya tingkat defect dari produk yang dihasilkan.
Saat ini salah satu alat untuk menekan angka defect pada suatu industri manufaktur adalah dengan menggunakan Poka Yoke. Defect adalah kesalahan yang terjadi selama berlangsungnya proses produksi dan defect ini dapat menyebabkan adanya reject pada produk apabila defect yang terjadi tidak segera langsung diatasi. Defect serta reject itu sendiri akan berkaitan langsung dengan  masa depan industri itu sendiri, baik itu dari segi keuntungan yang akan menurun, serta besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk mengatasi defect tersebut.

KANBAN


Kartu Kanban
Toyota pertama kali menjadi perhatian dunia pada tahun 1980-an, dan pada tahun 1990-an tampak semakin jelas bahwa ada sesuatu yang sangat istimewa dengan Toyota jika dibandingkan dengan para pembuat mobil lainnya.  Keistimewaan itu bukanlah desain atau kinerja mobil yang memukau  tetapi Toyota merancang mobil dan membuat produk-produknya yang memiliki konsistensi pada proses dan produk yang luar biasa. Toyota merancang mobilnya lebih cepat, dengan tingkat kehandalan yang lebih tinggi, tetapi dengan biaya yang kompetitif, meskipun mereka harus membayar upah pekerja jepang yang relatif tinggi.

KAIZEN

Kaizen
Dalam kurun waktu 40 tahun sesudah PD-II, Jepang merupakan negara adikuasa dibidang ekonomi melalui lima masa peralihan yang paling hebat, yaitu penyerapan teknologi besar-besaran dari AS dan Eropa, merangsang produksi dalam jumlah besar, program penyempurnaan mutu secara menyeluruh (diilhami oleh Dr. Deming dan Dr. Juran dari AS), penyempurnaan cara kerja untuk memproduksi barang sebesar-besarnya dan pendekatan lingkungan agar bersahabat.
Program peningkatan kinerja untuk mereduksi biaya terus menerus memerlukan komitmen perbaikan yang melibatkan aspek manusia (motivasi) dan aspek teknologi (teknik) secara seimbang. Konsep dari kelima peralihan itu dijalankan dengan menggunakan strategi yang canggih yaitu Kaizen.