Permasalahan pokok yang dikaji adalah bagaimana perkembangan seni tenun
Baduy di Desa Kanekes pada kurun waktu 1986-2001. Metode yang digunakan
dalam skripsi ini adalah metode penelitian sejarah (historis) dengan
menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dan informasi
dilakukan dengan teknik wawancara, studi kepustakaan, serta dokumentasi.
Pendekatan interdisipliner dari ilmu-ilmu sosial dan teori perkembangan
serta perubahan masyarakat juga digunakan untuk mempertajam analisis.
Hasil penelitian menunjukan bahwa seni tenun di Desa Kanekes telah dilakukan oleh Orang Baduy sejak mereka mulai menetap di balik Gunung Kendeng (wilayah Desa Kanekes sekarang) didasari oleh ketersediaan bahan baku untuk membuat kain tenun yang ada di sekitar lingkungannya serta tuntutan untuk memenuhi kebutuhan sandang mereka secara mandiri. Kain tenun bagi masyarakat adat Baduy selain berfungsi untuk memenuhi kebutuhan sandang, juga memiliki fungsi sebagai identitas adat mereka; perbedaan antara Baduy Dalam dan Baduy Luar dapat dilihat dari warna dan tenunan yang mereka buat serta kenakan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa seni tenun di Desa Kanekes telah dilakukan oleh Orang Baduy sejak mereka mulai menetap di balik Gunung Kendeng (wilayah Desa Kanekes sekarang) didasari oleh ketersediaan bahan baku untuk membuat kain tenun yang ada di sekitar lingkungannya serta tuntutan untuk memenuhi kebutuhan sandang mereka secara mandiri. Kain tenun bagi masyarakat adat Baduy selain berfungsi untuk memenuhi kebutuhan sandang, juga memiliki fungsi sebagai identitas adat mereka; perbedaan antara Baduy Dalam dan Baduy Luar dapat dilihat dari warna dan tenunan yang mereka buat serta kenakan.