SCM adalah konsep atau mekanisme untuk meningkatkan produktivitas total perusahaan dalam rantai suplai melalui optimalisasi waktu, lokasi dan aliran kuantitas bahan. Manufakturing dengan konsep KANBAN atau Just In Time (JIT) yang ditemukan oleh Toyota merupakan konsep SCM yang paling awal. Kemudian pada tahun 1990-an, perusahaanperusahaan AS memulai menerapkan sistem SCM yang mana merupakan kombinasi dari konsep JIT dengan genetic algorithm, Theory of Constraint (TOC) dan internet.
Dengan menggunakan teknologi yang canggih, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas keseluruhan, yang dapat diukur dengan Key Performance Indikators (KPIs), seperti ROA (Return on Asset), ROI (Return on Investment) dan inventory turnover . Hal ini menolong perusahaan-perusahaan AS bertahan dari penurunan kinerja di tahun 1980-an. Ambisi perusahaan-perusahaan Asia seharusnya dimulai dengan investasi dalam bidang IT Infrastruktur untuk meningkatkan produktivitas sesungguhnya (the real productivity )
dalam total supply chain.
Dengan menggunakan teknologi yang canggih, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas keseluruhan, yang dapat diukur dengan Key Performance Indikators (KPIs), seperti ROA (Return on Asset), ROI (Return on Investment) dan inventory turnover . Hal ini menolong perusahaan-perusahaan AS bertahan dari penurunan kinerja di tahun 1980-an. Ambisi perusahaan-perusahaan Asia seharusnya dimulai dengan investasi dalam bidang IT Infrastruktur untuk meningkatkan produktivitas sesungguhnya (the real productivity )
dalam total supply chain.