Rabu, 25 Januari 2012

PETA KERAWANAN LONGSORAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANBALAGAN DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI : STUDI KASUS DI BAGIAN BARAT KECAMATAN CILILIN, KABUPATEN BANDUNG BARAT, JAWA BARAT

Oleh : RD. DENDY RUSTIADY RUSTAMAN (NIM 12003039); Pembimbing : Dr. Eng. Imam A. Sadisun, MT. dan Ir. Kristian Nurwedi Tabri, MT., S1 - Department of Geology
Dibuat : 2009



Keyword : Peta kerawanan longsoran, Metode anbalagan, Sistem informasi geografi, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.



Penelitian zonasi kerawanan longsoran dilakukan di bagian barat Kecamatan CIlilin, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat dengan letak geografis daerah penelitian adalah 107 derajat 25'12"-107 derajat 31' 48" BT dan 6 derajat 55'48"-7 derajat 0'28' LS. Morfologi daerah penelitian dapat dibagi menjadi dua generasi morfologi (morfogenesis) yang penting, yaitu morfologi Pra-Miosen Akhir (Martodjojo (1984) menyarankan penggunaan umur Pliosen Awal /N18) dan morfologi Resen. Litologi yang ada pada daerah penelitian diantaranya breksi, breksi tufan, batupasir, konglomerat, andesit, lava, lahar, endapan danau dan aluvium.


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Anbalagan (1992) sebagai metode zonasi kerawanan longsoran dan Sistem Informasi Geografi (SIG) sebagai metode pengolahan data spasial daerah penelitian. Sistem pendekatan yang dilakukan pada metode zonasi kerawanan longsoran Anbalagan (1992) berupa pendekatan numerik dengan tabel skema pengkelasan yang disebut Landslide Hazard Evaluation Factor (LHEF). Pada penelitian ini ada lima faktor yang diperhitungkan dalam skema pengkelasan LHEF, yaitu litologi, kemiringan lereng, relief relatif, tutupan lahan, dan kebasahan lahan. Kelima faktor tersebut dijumlahkan untuk mendapatkan nilai Total Estimated Hazard (TEHD). Nilai TEHD inilah yang selanjutnya dikelaskan menjadi kerawanan longsoran. Kerawanan longsoran menurut Metode Anbalagan (1992) dibagi menjadi lima zona, yaitu kerawanan longsoran sangat rendah, kerawanan longsoran rendah, kerawanan longsoran sedang, kerawanan longsoran tinggi, dan kerawanan longsoran sangat tinggi. Metode lain yang digunakan adalah Sistem Informasi Geografi (SIG). Sistem Informasi Geografi (Geographic Information System/GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Metode ini digunakan sebagai metoda pengolahan data dan jenis data yang digunakan adalah data spasial yang memiliki koordinat atau posisi tertentu.
Hasil akhir dari penelitian ini adalah sebuah peta kerawanan longsoran. Kerawanan longsoran sangat rendah memiliki luas sebesar 0,658 km2, dikontrol oleh litologi berupa aluvium, endapan danau, andesit, kemiringan lereng ≤15o, tutupan lahan yang lebat, relief relatif <100 m dan 100-300 m, serta kondisi permukaan yang kering. Kerawanan longsoran rendah memiliki luas sebesar 24,130 km2, umumnya dipengaruhi oleh litologi berupa endapan danau dan batuan yang keras seperti andesit, kemiringan lereng antara 16˚-25˚, tutupan lahan yang lebat, relief relatif <100 m, serta kondisi permukaan yang kering. Kerawanan longsoran sedang memiliki luas sebesar 22,289 km2 dikontrol oleh litologi berupa breksi, endapan danau,dan andesit, kemiringan lereng antara 16o-25o, tutupan lahan yang tertutup tumbuhan tidak terlalu lebat sampai jarang tertutup tumbuhan, relief relatif 100-300 m, dan kondisi permukaan yang kering sampai lembab. 
Kerawanan longsoran tinggi memiliki luas sebesar 13,680 km2 umumnya dipengaruhi oleh litologi breksi, kemiringan lereng yang sedang sampai sangat tinggi yaitu antara 36o-45o dan >45o, relief memiliki tutupan lahan yang jarang tertutup tumbuhan dan gundul, relatif 100-300 m dan >300 m, serta kondisi permukaan yang lembab sampai basah. Daerah dengan kerawanan longsoran sangat tinggi memiliki luas sebesar 0.154 km2, secara umum dikontrol oleh litologi breksi, kemiringan lereng antara ≥36o, tidak memiliki tutupan lahan atau gundul, relief relatif >300 m, serta kondisi permukaan yang basah.

Lebih lengkapnya download disini.


Jangan lupa komentarnya ya. Keep Moving Forward.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar