Tampilkan postingan dengan label Pendidikan Bahasa Inggris. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan Bahasa Inggris. Tampilkan semua postingan

Senin, 04 Juni 2012

USING BILINGUAL DICTIONARIES IN READING CLASS

Bilingual Dictionaries
This research entitled “Using Bilingual Dictionaries in Reading Class” was aimed to investigate how an English teacher made lesson plans for reading class, the implementation of using bilingual dictionaries in the reading class, and the evaluation used by the teacher in the reading class. This research used case study design. The subjects were eight graders of SMPN 2 Cibadak Sukabumi. The data was collected using document, observation and interview.
The result described some facts that the teacher created the lesson plans for reading class by including using bilingual dictionaries’ phase. Bilingual dictionaries use was implemented in whilst-reading activity which consisted of understanding alphabetical sign; locating the difficult or unknown words or phrase; contextual guessing; choosing the right meaning for context; teaching synonym and antonym of words; pronouncing the words; discussing the text; and inferring words’ meaning by sense. For evaluating the learning process, the teacher used daily test evaluation in the end of post-reading activity and provided the students with questions about the reading material. From all the tests, 73,65% of the students could pass the test.

WHAT IT MEANS TO BE A MAN: RETHINKING MASCULINITY IN POPULAR CHICK LIT THE BOY NEXT DOOR BY MEGGIN CABOT

WHAT IT MEANS TO BE A MAN
The study is entitled What It Means To Be A Man: Rethinking Masculinity In Popular Chick Lit “The Boy Next Door” by Meggin Cabot. It is aimed at investigating the construction of male characters in the novel and the ways it is viewed through the perspectives of masculinity. The data are collected from the novel of The Boy Next Door in a form of textual evidence that related to the characterizations of the male characters. The study employs descriptive qualitative approach and textual analysis method to make a systematic description of the collected data. 
To analyze the data, theory related to masculinity by Beynon (2007), Connell (2003) and Cohen and Wilber (2009) are employed. The findings show that male characters are constructed through four categories i.e. looks, popularity, masculinity and romantic tendency. Ii is also found that the masculinity of the male characters is divided into two types, the hegemonic masculinity and feminized masculinity. Therefore, it is concluded that the two concepts of masculinity are influenced by cultural factors.

Minggu, 04 Maret 2012

STUDENTS’ AND TEACHERS’ PERCEPTION ON TOEIC PREPARATION PROGRAM IN SCHOOL

ABSTRAK

Laporan penelitian yang berjudul Persepsi Siswa dan Guru tentang Program Persiapan TOEIC di Sekolah ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui persepsi siswa dan guru terhadap Program Persiapan TOEIC disekolah mereka.   Data dikumpulkan dengan memberikan kuesioner dan wawancara. Kuesioner menggunakan metode skala likert untuk mengetahui persepsi pribadi dari siswa dan guru terhadap Program Persiapan TOEIC disekolah mereka dan dibagikan kepada tiga puluh siswa dari kelas 11 dan empat guru Program Persiapan TOEIC di sekolah kejuruan sebagai sampel.Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar dari siswa dan guru menunjukkan persepsi positif terhadap enam aspek  yang diteliti, yaitu: pentingnya program, pelaksanaan program, keuntungan dari program, metode yang  digunakan, fasilitas dan peran guru dalam Program Persiapan TOEIC. Hasilnya menunjukkan bahwa 40% siswa memberikan respon sangat positif dan sisanya 60% memberikan respon positif. Hasil pengamatan pada guru menunjukkan bahwa25% guru memberikan respon sangat positif dan sisanya 75% memberikan respon positif. Namun, dalam pelaksanaannya disarankan bagi guru untuk menerapkan metode yang lebih menarik dari pengajaran dan menyediakan fasilitas yang lebih baik untuk keberhasilan program dimasa depan.

Jumat, 24 Februari 2012

USING CROSSWORD PUZZLE IN IMPROVING STUDENTS’ VOCABULARY MASTERY

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan penggunaan teka-teki silang dalam meningkatkan kemampuan kosakata siswa dan menyelidiki respon yang diberikan siswa terhadap penggunaan teka-teki silang dalam pembelajaran kosakata.Penelitian ini menggunakan desain quasi-eksperimen. Penelitian ini melibatkan siswa kelas delapan Sekolah Menengah Pertama sebagai subjek penelitian, yang terbagi kedalam dua kelompok; kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Data penelitian ini diperoleh dari pre-tes, post-tes dan kuesioner. Data yang diperoleh dari pre-tes dan post-tes tersebut dianalisis menggunakan independent t-test dalam program SPSS 16.0 untuk windows. Data yang diperoleh dari kuesioner diklasifikasikan dan dianalisis dengan tujuan untuk mengetahui respon yang diberikan siswa terhadap penggunaan teka-teki silang dalam pembelajaran kosakata.Temuan kuantitatif dari penelitian ini menunjukan bahwa nilai tingkat kepercayaan kurang dari 0.05, (p = 0.018 < 0.05), yang mengindikasikan bahwa teka-teki silang dapat meningkatkan kemampuan kosakata siswa. Selanjutnya, data yang diperoleh dari kuesioner tertutup menyatakan bahwa siswa memberikan respon yang sangat positif terhadap penggunaan teka-teki silang dalam pembelajaran kosakata. Sebagian besar siswa setuju bahwa penggunaan teka-teki silang dapat meningkatkan motivasi, menjaga partisipasi serta mengembangkan tantangan dan pemikiran kritisnya dalam belajar kosakata. Penelitian ini, bagaimanapun juga, memiliki kekurangan yaitu keterbatasan alokasi waktu dalam penerapan perlakuan. Hal ini dapat dilihat dari data  yang diperoleh melalui kuesioner terbuka yang menyatakan bahwa beberapa siswa berpendapat bahwa mereka membutuhkan waktu lebih untuk mengerjakan teka-teki silang. Selanjutnya, peneliti sangat merekomendasikan kepada para peneliti yang akan datang untuk dapat memberikan alokasi waktu lebih lama lagi kepada siswa dalam menyelesaikan teka-teki silangnya.

Jumat, 10 Februari 2012

TEACHER’S ENGLISH INSTRUCTIONS IN EYL CLASSROOMS :A Case Study of an English Teacher in one of Primary Schools in Bandung

Ayo Sekolah
Skripsi yang berjudul “Teacher’s English Instructions in EYL Clasrooms” dibuat untuk menginvestigasi praktek penggunaan Bahasa Inggris untuk meberikan instruksi yang diperagakan oleh seorang guru Bahasa Inggris di salah satu sekolah dasar di Bandung. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menginvestigasi apakah guru memberikan intruksi berbahasa Inggris dengan efektif atau tidak.
 Tujuan ini dicapai dengan menginvestigasi supports apa saja yang diberika guru ketika memberikan instruksi berbahasa Inggris dan juga respon siswa terhadap instruksi-instruksi yang diberikan oleh guru di kelas.