Tampilkan postingan dengan label Disertasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Disertasi. Tampilkan semua postingan

Minggu, 06 Mei 2012

EFEKTIVITAS TEKNIK KONSELING KELUARGA INTEGRATIF UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENGASUHAN ANAK OLEH ORANG TUA SISWA SMP

Teknik Konseling Keluarga Integratif
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta empirik tentang adanya gejala penurunan kualitas pengasuhan anak oleh orang tua yang mengisyaratkan perlunya layanan konseling keluarga. Tujuan penelitian adalah: untuk mengetahui kualitas pengasuhan sebelum dan setelah konseling dilakukan, untuk merumuskan model teknik konseling keluarga integratif yang dituangkan dalam modul panduan teknik operasional, dan untuk menguji efektifitas teknik konseling keluarga integratif dalam meningkatkan kualitas pengasuhan. Metode penelitian ini menggunakan penelitian dan pengembangan (research and development). Pendekatan pengembangan dilakukan untuk merumuskan teknik konseling keluarga integratif yang teruji efektifitasnya untuk meningkatkan kualitas pengasuhan anak oleh orang tua. Adapun metode penelitiannya menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian kuasi eksperimen nonequivalent control group design. Hasil penelitian sebelum konseling menunjukan kualitas pengasuhan kelompok eksperimen rata-rata pada tingkat baik, dengan beberapa keluarga kualitas sedang. Hasil penelitian setelah konseling dilakukan seluruh keluarga kelompok eksperimen menunjukan rata-rata kualitas baik, dengan beberapa keluarga kualitas sangat baik.

Rabu, 18 April 2012

METODA BARU PENGURANGAN ARUS HARMONISA PADA SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

Pada penelitian ini dipaparkan suatu metoda baru untuk mengurangi kandungan harmonisa arus jala jala pada sistem distribusi tenaga listrik. Konsep dasar yang dikembangkan pada metoda ini adalah pengurangan harmonisa arus jala jala sistem dilakukan dengan cara mengeleminir komponen-komponen arus harmonisa yang mendominasi arus jala jala tersebut.

Sabtu, 14 April 2012

ANALISA FRAKTAL MEKANIKA KEGEMPAAN SISTEM SESAR SUMATRA

Perilaku pergeseran bidang sesar sangat tergantung dari perilaku koefisien gesek (µ) bidang sesar tersebut. Gempa terjadi bila harga koefisien gesek dinamik bidang sesar (µd) tersebut lebih kecil daripada koefisien gesek statiknya (µg). Besar harga µg akan mengontrol waktu perulangan gempa pada sesar tersebut (At), sedangkan besar nilai µs - µd akan mengontrol besar energi seismic yang dipancarkan pada saat gempa terjadi. Salah satu penyebab utama kesulitan pendugaan terjadinya gempa adalah karena sangat tidak teraturnya harga ini disepanjang bidang sesar. Karena koefisien gesek lebih merupakan sifat kontak ("contact property") daripada sifat massa ("bulk property"), maka besar harga akan sangat dipengaruhi oleh derajat ketidakteraturan geometri asperiti (pennukaan kontak) bidang sesar tersebut. Hal ini merupakan penjelasan kwalitatif dari hasil penelitian penelitian terdahulu yang menunjukkan bahwa perilaku kegempaan sistem sesar sangat dilcontrol oleh derajat ketidakteraturan geometri sesar tersebut (Scholz, 1990; Segall dan Pollard, 1980; King, 1983). Dalam penelitian ini hubungan antara derajat ketidakteraturan geometri sesar dan perilaku kegempaan sesar tersebut dirumuskan secara kwantitatif dan hasilnya digunakan untuk menganalisis mekanika dan pola kegempaan Sistem Sesar Sumatra (SSS). Geometri bidang sesar adalah fenomena fraktal sehingga derajat ketidakteraturannya dapat dlkwantifikasilcan dengan dimensi fraktal D. Nilai D yang besar berasosiasi dengan geometri yang Ieblh tidak teratur dan sebaliknya. Geometri yang lebih tidak teratur akan mengakibatkan µ yang lebih besar dan waktu perulangan gempa (At) yang lebih lama.Ini berarti bahwa segmen sesar dengan nilai D yang kecil mempunyai nilai p. yang lebih kecil dan waktu perulangan gempa yang lebih singkat dibandingkan segmen dengan D yang lebih besar. Hubungan analitik antara nilai D dan mekanika kegempaan sistem sesar dapat dilihat dari dua aspek kesetimbangan energi : statik dan dinamik. Dan aspek kesetimbangan energi statik didapatkan hubungan bahwa energi regangan internal kritik per satuan isi (E„) sesaat sebelum gempa, pada saat terjadi gempa akan terserap sebagai tingkat kerusakan material yang dikontrol oleh parameter densitas material dan dimensi fraktal geometri sesar sesuai persamaan : dimana p adalah densitas material dalam gr/cm3, dan a, B, n konstanta. Akibatnya, pada dua buah segmen sesar yang terbentuk dari mekanisme tektonik yang sama, kombinasi harga densitas dan dimensi fraktal tertentu akan mengakibatkan waktu perulangan gempa At tertentu pula. Dan aspek kesetimbangan energi dinamik didapatkan hubungan bahwa energi seismik (Es) yang diradiasikan pada saat terjadi gempa, terserap sebagai tingkat kerusakan material yang dikontrol oleh parameter densitas material dan dimensi fraktal geometri sesar. Akibatnya, pada dua buah segmen sesar yang terbentuk dari mekanisme tektonik yang sama dan mempunyai harga H yang sama, kombinasi harga densitas dan dimensi fraktal tertentu akan mengakibatkan terbentuknya waktu perulangan gempa tertentu pula.

Selasa, 06 Maret 2012

STATISTIK PENGUJI KESTABILAN BARISAN MATRIKS KORELASI

ABSTRAK 

Kemampuan memonitor kestabilan barisan matriks korelasi merupakan hal yang amat penting baik dari segi aplikasi maupun dari segi teori. Berdasarkan literatur, sejak satu dekade terakhir, masalah kestabilan tersebut dapat dijumpai dalam spektrum bidang ilmu yang amat luas, mulai dari bisnis tanah milik, bisnis perumahan (real estate), bisnis asset, manajemen risiko, pasar ekuitas, pasar saham, pasar global hingga bisnis finansial dan ekonomi secara umum dan bahkan komputasi paralel. Sedangkan dari segi teori, dasar-dasarnya sudah dimulai sejak tujuh dekade yang lalu dan terus berkembang hingga tahun-tahun terakhir. Dari segi teori, kriteria yang digunakan umumnya adalah kriteria Likelihood Ratio Test (LRT).

Rabu, 15 Februari 2012

PENENTUAN KONFIGURASI STRUKTUR BATUAN DASAR DAN JENIS CEKUNGAN DENGAN DATA GAYA BERAT SERTA IMPLIKASINYA PADA TARGET EKSPLORASI MINYAK DAN GAS BUMI DI PULAU JAWA

Pemetaan struktur dan cekungan sedimentasi di Pulau Jawa dilakukan dengan menggunakan data gayaberat Bouguer. Pemetaan ini bertujuan untuk menemukan dan menambah cadangan serta kapasitas produksi minyak dan gas bumi dari cekungan yang ada. Ini diperlukan karena untuk menemukan lapangan baru berdasarkan play yang sudah terbukti semakin sulit, terutama di cekungan Jawa Barat dan Jawa Timur bagian utara. Selain itu, pemetaan ini juga bertujuan untuk mempelajari beberapa cekungan yang diperkirakan merupakan rift basin yang potensial sebagai penghasil minyak dan gas bumi.
Dalam disertasi ini, pengolahan data gayaberat yang dilakukan meliputi analisis spektrum, penapisan (filtering), menentukan landaian landaian horizontal (horizontal gradient), dan proses dekonvolusi. Pengolahan dan analisis data gayaberat Bouguer menghasilkan adanya dua bidang ketidakselarasan (discontinuity) rapat massa Pulau Jawa, masing-masing pada kedalaman 2.35 km, dan 14 km. Ketidakselarasan dangkal diduga sebagai kedalaman rata-rata batuan dasar sedimen Tersier. Hasil lainnya adalah bahwa perkembangan rift basin di Jawa Barat mengikuti pola struktur Sumatra, yakni baratlaut – tenggara (NW – SE), cekungan di Jawa Tengah berpola struktur barat – timur (W – E). Untuk cekungan di Jawa Timur bagian utara berpola struktur timurlaut – baratdaya (NE – SW), sementara di bagian tengah berpola struktur barat – timur (W – E).
Penelitian ini juga menemukan adanya kontras rapat massa negatif pada kedalaman 17.5 km yang memanjang dengan arah barat – timur. Kontras rapat massa ini ditafsirkan berhubungan dengan tubuh terobosan astenosfer (asthenospheric intrusive body) yang bersuhu tinggi pada kerak bumi. Di beberapa tempat, terobosan astenosfer ini dapat mencapai lapisan kerak bumi dangkal di kedalaman 2.5 km yang dicirikan oleh kontras rapat massa positif.
Studi kematangan batuan induk di pusat cekungan, ekivalen Formasi Talangakar dan Ngimbang,  membuktikan bahwa batuan induk tersebut sudah memasuki tahap pembentukan gas. Tetapi di bagian cekungan yang lebih dangkal, tahap pembentukan minyak masih berlangsung. Disertasi ini telah memberi kontribusi kepada ilmu pengetahuan berupa penemuan metoda baru dalam evaluasi data gayaberat untuk pemetaan cekungan sedimentasi hidrokarbon, yang berkaitan perkembangan rift basin. Metoda dimaksud adalah gabungan kombinasi metoda penapisan moving average dan second vertical derivative serta dekonvolusi gayaberat. Dengan menggunakan metoda tersebut, fasa perkembangan intrusi astenosfer dapat diikuti baik secara lateral maupun vertikal, dengan demikian status tahap perkembangan rift basin dapat ditentukan.
Secara umum penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa sedikitnya terdapat 20 cekungan sedimentasi di Pulau Jawa yang memiliki potensi hidrokarbon terawetkan dalam perangkap sebesar 41 BBOE (low estimate), 187 BBOE (high estimate) dan 113 BBOE (best estimate).

Selengkapnya Download Link di bawah ini. tidak disarankan untuk KOPAS.