Nilai tukar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi inflasi
disamping variable ekonomi lainnya. Pengaruh nilai tukar semakin besar
pascakrisis ketika rupiah bergerak dalam volatilitas nilai tukar yang
tinggi jelas akan berdampak buruk terhadap kinerja perekonomian
khususnya stabilitas harga yang tercermin pada laju inflasi.. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan nilai tukar IDR
atas USD, perkembangan tingkat inflasi dan pengaruh nilai tukar IDR
atas USD terhadap tingkat inflasi di Indonesia. Dalam penelitian ini
penulis menggunakan dua variabel yaitu nilai tukar IDR atas USD sebagai
variabel independent (X) dan tingkat inflasi sebagai variabel dependent
(Y)
Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif, dimana unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini nilai tukar IDR atas USD dan tingkat inflasi yang diambil dari laporan statistik ekonomi moneter Indonesia dari tahun 2008-2009. Analisis kuantitatif menggunakan analisis regresi linier sederhana, korelasi, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t) dengan bantuan penggunaan program SPSS 11.5 for windows.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif, dimana unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini nilai tukar IDR atas USD dan tingkat inflasi yang diambil dari laporan statistik ekonomi moneter Indonesia dari tahun 2008-2009. Analisis kuantitatif menggunakan analisis regresi linier sederhana, korelasi, koefisien determinasi, dan pengujian hipotesis (uji t) dengan bantuan penggunaan program SPSS 11.5 for windows.
Perkembangan nilai tukar IDR atas USD di tahun 2008-2009 dibayangi tekanan yang cukup berat dari krisis subprime mortagage di Amerika Serikat. Secara garis besar rupiah mulai melemah di tahun 2008 dan berangsur pulih di akhir tahun 2009. Perkembangan tingkat inflasi pada tahun 2008-2009 mengalami fluktuasi, tingkat inflasi sempat mencapai 12,14% pada bulan September 2008 dan berangsur menurun di tahun 2009. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan koefisien determinasinya (Kd) = 2,6% yang artinya 2,6% tingkat inflasi dipengaruhi oleh nilai tukar IDR atas USD, sedangkan sisanya 97,4% dipengaruhi oleh faktor lain seperti tingginya tingkat harga minyak dunia dan kenaikan harga BBM jenis premium dan solar di dalam negeri. Hasil pengujian hipotesis menunjukan nilai thitung (0,761) < ttabel (± 2,074), maka H0 diterima dan Ha ditolak artinya nilai tukar IDR atas USD tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat inflasi di Indonesia pada tahun 2008-2009.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar