Selasa, 03 April 2012

Gaya Hidup Manusia dan Arsitektur Pasar di DKI Jakarta

Pasar adalah sebuah tempat manusia untuk mendapatkan barang-barang kebutuhan sehari-hari. Kata pasar tidak akan terlepas dari kegiatan belanja. Manusia akan melakukan kegiatan belanja ketika datang ke pasar. Berbelanja adalah sebuah kegiatan konsumtif yang bertujuan untuk mendapatkan barang-barang kebutuhan sehari-hari. Tidak hanya manusia yang berbelanja saja yang ada di dalam pasar. Dahulu, kegiatan belanja yang terjadi di dalam pasar melibatkan pihak pembeli dengan pihak penjual secara langsung. Selain itu, pada transaksinya juga terdapat proses tawar menawar. Dan, barang-barang yang dijual cenderung tidak tahan lama. Hal itulah yang membuat kegiatan belanja di dalam pasar cukup memakan waktu lama dan manusia harus lebih sering berbelanja. Sedangkan, manusia saat ini dapat dibilang tidak mempunyai banyak waktu untuk kegiatan tersebut. 

Sesuai tuntutan zaman yang dilakukan oleh manusia-manusia modern, kegiatan berbelanja yang terjadi dalam sebuah pasar pun ikut berkembang. Kegiatan berbelanja kemudian berubah. Berbelanja saat ini dapat dilakukan secara cepat tanpa proses tawar menawar dengan pelayanan sendiri. Barang-barang yang ditawarkan juga berupa kemasan sehingga dapat disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama.

Pola perilaku manusia yang terus berkembang menuntut segala kegiatan yang lebih cepat dan praktis. Hal ini yang mempengaruhi sikap dan tingkah laku manusia di setiap kegiatannya. Akibatnya, banyak penyesuaian yang dilakukan dan akan terus mengalami perubahan, dari tata cara manusia berbelanja yang diterapkan di pasar hingga ruang-ruang kegiatan di dalam pasar.

Penulis ingin membahas lebih jauh lagi, seberapa besar pengaruh perubahan gaya hidup manusia terhadap arsitektur pasar, baik fisik maupun nonfisik, yang terwujud akibat kegiatan-kegiatan manusia yang terjadi di dalamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar