Selasa, 13 Maret 2012

SENI TENUN BADUY DI DESA KANEKES KABUPATEN LEBAK, BANTEN

Permasalahan pokok yang dikaji adalah bagaimana perkembangan seni tenun Baduy di Desa Kanekes pada kurun waktu 1986-2001. Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode penelitian sejarah (historis) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan teknik wawancara, studi kepustakaan, serta dokumentasi. Pendekatan interdisipliner dari ilmu-ilmu sosial dan teori perkembangan serta perubahan masyarakat juga digunakan untuk mempertajam analisis.

Hasil penelitian menunjukan bahwa seni tenun di Desa Kanekes telah dilakukan oleh Orang Baduy sejak mereka mulai menetap di balik Gunung Kendeng (wilayah Desa Kanekes sekarang) didasari oleh ketersediaan bahan baku untuk membuat kain tenun yang ada di sekitar lingkungannya serta tuntutan untuk memenuhi kebutuhan sandang mereka secara mandiri. Kain tenun bagi masyarakat adat Baduy selain berfungsi untuk memenuhi kebutuhan sandang, juga memiliki fungsi sebagai identitas adat mereka; perbedaan antara Baduy Dalam dan Baduy Luar dapat dilihat dari warna dan tenunan yang mereka buat serta kenakan.

Tahun 1986-2001 merupakan masa transisi bagi seni tenun Baduy. Seni tenun dalam kehidupan Masyarakat Adat Baduy berkenaan dengan perkembangan fungsi sosialnya secara perlahan telah masuk dalam kegiatan mata pencaharian mereka dan mulai diperjualbelikan. Seni tenun Baduy juga mengalami perkembangan bentuk materialnya baik dari segi corak, ragam hias, maupun jenisnya yang hadir pada tenunan selendang yang mereka sebut dengan selendang suat. Selendang suat sebagai kreasi tenunan baru yang memiliki variasi warna serta jenis yg beragam ini lebih ditujukan untuk para pengunjung, bukan untuk keperluan Masyarkat Adat Baduy sehingga tidak memiliki makna khusus yang mendasari pembuatannya selain untuk untuk kareuseupan (berkesenian/ keindahan) dan kepentingan ekonomi mereka.

Seni tenun pada Masayarakat Adat Baduy yang memiliki nilai-nilai adat, hingga kini masih tetap dipertahankan. Trasnmisi pengetahuan menenun kepada generasi selanjutnya yang dilakukan oleh para seniman tenun baduy merupakan faktor utama yang membuat seni tenun Baduy di Desa Kanekes tetap lestari. Pemerintah juga berperan dalam penyediaan sarana dan prasarana bagi pembangunan berkelanjutan di Desa Kanekes. Selain itu, beberapa pihak yang telah menjalin kemitraan dengan seniman tenun Baduy dinilai telah ikut membantu dalam mengaktualisasikan, memperkenalkan dan memasarkan tenun Baduy hingga dikenal oleh masayarakat lebih luas lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar