Rabu, 22 Februari 2012

Evaluasi Kinerja Karyawan dengan Pendekatan Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA)

PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan getah karet menghasilkan produk setengah jadi yang disebut crumb rubber atau SIR yang memiliki kualitas produk di pasaran ekspor dunia. Kualitas produk crumb rubber atau SIR yang dihasilkan salah satunya dipengaruhi oleh faktor manajemen sumber daya manusia yakni kinerja karyawan. Kinerja karyawan yang baik akan mempengaruhi kualitas proses dan hasil produksi. Dengan penilaian kinerja yang tepat, maka produktivitas kinerja karyawan dapat dinilai dan dihargai sesuai dengan usahanya dan insentif yang diterima oleh karyawan sesuai dengan nilai prestasi kinerjanya. Sistem manajemen mutu yang selama ini berjalan di PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate adalah sistem manajemen ISO 9001:2000. Manajemen kinerja yang dilakukan selama ini belum menjawab seluruh faktor organisasi, serta hasilnya. Kriteria cenderung berfokus perbaikan prosedur, tools, atau teknik. Penilaian kinerja yang dilakukan hanya sebatas penilaian saja tanpa adanya evaluasi penilaian kinerja karyawan secara terus menerus dalam perusahaan untuk mengetahui mengetahui kondisi kinerja perusahaan dan untuk menentukan prioritas perbaikan. Penilaian kinerja karyawan dengan metode Malcolm Baldrige National Quality Award adalah metode yang tepat untuk menjawab permasalahan itu. Kinerja karyawan dinilai berdasarkan kriteria Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA) dengan menggunakan pendekatan Analitycal Hyerarchi Process sehingga diperoleh urutan priorotas kriteria karyawan yang paling efektif dalam menilai penilaian performansi kerja karyawan. Hasil penilaian kinerja manajemen sumber daya manusia di PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate hanya sebagian yang memenuhi persyaratan yang ada pada Standar MBNQA 2002. Diantara 6 sub kriteria yang dinilai berdasarkan standar MBNQA 2002 dengan menggunakan kuisioner I, didapat ada 4 kriteria yang sudah cukup baik yaitu kriteria Sistem Kerja (74,54%), kriteria Pengembangan Karyawan (100%), kriteria Kesehatan Karyawan (89,34%), kriteria Dukungan dan Kepuasan (73,11%). Sedangkan untuk kriteria Pelatihan dan pendidikan (59,64%) masih tergolong buruk dan untuk kriteria keselamatan karyawan (43,75%) juga masih tergolong masih buruk. Untuk hirarki tingkat II yang dianggap paling mempengaruhi performansi manajemen sumber daya manusia perusahaan adalah kriteria sistem kerja dengan persentase (0,6284), selanjutnya kriteria kesejahteraan dan kepuasan karyawan pendidikan (0,2299) dan terakhir pelatihan dan pengembangan karyawan (0,1466) Untuk hierarki level/tingkat III, berdasarkan hasil kuesioner II didapat bahwa kriteria sistem kerja mendapat perhatian yang sangat besar dalam artian memiliki pengaruh besar dengan nilai bobot (0,6284). Selanjutnya disusul kesehatan karyawan (0,1595), pelatihan dan pendidikan (0,1165), keselamatan karyawan (0,0495), pengembangan karyawan (0,0301) dan terakhir dukungan dan kepuasan karyawan (0,0209).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar