Kamis, 07 Juni 2012

Analisis Pengaruh Kebijakan Tataniaga Gula Terhadap Ketersediaan dan Harga Domestik Gula Pasir di Indonesia

Tataniaga Gula
Sepanjang sejarah di Indonesia perdagangan gula tidak pernah lepas dari campur tangan pemerintah. Pemerintah membuat kebijakan-kebijakan dan mengatur perdagangan gula yang tentunya berdampak pada produksi nasional, ketersediaan (stok), pemasaran dan distribusi, impor, harga gula, dan lain sebagainya. Hal ini karena perdagangan gula tidak hanya suatu masalah teknis saja, melainkan suatu sistem yang didalamnya banyak komponen yang mempengaruhi maupun terpengaruh olehnya. 
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kebijakan tataniaga gula terhadap ketersediaan dan harga domestik gula pasir di Indonesia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Medan dan data yang digunakan berupa data time series dengan rentang waktu tahun 1990-2009 yang dianalisis dengan alat bantu software program Statistical Package for Social Science. 


Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan analisis regresi linear berganda didapatkan bahwa faktor yang signifikan mempengaruhi produksi gula pasir domestik adalah kebijakan tataniaga gula pada periode pengendalian impor, luas areal, dan rendemen tebu. Harga gula domestik secara signifikan dipengaruhi oleh kebijakan tataniaga disetiap periode, impor, dan konsumsi gula. Kebijakan tataniaga gula berpengaruh secara langsung terhadap produksi gula dan harga domestik. Kebijakan tataniaga gula periode Bulog cenderung untuk stabilisasi (menekan impor dan harga domestik untuk menjaga stabilisasi harga). Kebijakan tataniaga pada periode perdagangan bebas/liberalisasi hanya signifikan mempengaruhi harga domestik dengan korelasi negatif. Kebijakan tataniaga gula periode pengendalian impor secara signifikan berpengaruh positif baik terhadap produksi maupun harga gula domestik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar