Rabu, 08 Februari 2012

Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Consumer Goods Industry Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Consumer Goods Industry yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode tahun 2008 sampai dengan 2010. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perputaran modal kerja dan return spread. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perputaran modal kerja dan return spread terhadap likuiditas pada perusahaan Consumer Goods Industry yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kausal dan bersifat replikasi terhadap penelitian terdahulu yang juga bertujuan untuk mengetahui tolak ukur mana yang mempunyai pengaruh paling signifikan terhadap likuiditas.



Pemilihan sample dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh 26 perusahaan sebagai sample. Data yang digunakan adalah data sekunder, dimana perputaran modal kerja dan return spread sebagai variable independen dan likuiditas dengan pengukuran rasio lancer sebagai variable dependen. Metode statistik yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan melakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa secara parsial perputaran modal kerja dan return spread tidak berpengaruh signifikan positif terhadap likuiditas. Hal ini juga sama dengan hasil penelitian dari Christine Sinar Yosephine ( 2009 ), hal ini dapat dibuktikan dengan Nilai t hitung sebesar -6.559 lebih kecil dari t ii tabel: 2.015, maka H1 ditolak.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan Novrida Fransisca S. ( 2009 ) yang menyimpulkan bahwa secara parsial perputaran modal kerja berpengaruh signifikan terhadap likuiditas, hal ini dapat dibuktikan dengan nilai F hitung sebesar 2,549 lebih besar dari t table sebesar 2,0739. Hal ini dapat disimpulkan bahwa H1 diterima. Sedangkan return spread tidak berpengaruh signifikan terhadap likuiditas. Hal ini dapat dibuktikan dengan nilai F hitung sebesar -0,359 lebih kecil dari nilai t table sebesar 2,0739, hal ini dapat disimpulkan bahwa H1 ditolak. Hal ini juga sama dengan hasil penelitian dari Hendra Pandapotan Sinaga ( 2011 ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar