Rabu, 15 Februari 2012

KAJIAN TEKNIS OPTIMASI POLA PELEDAKAN DRAWBELL DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS FRAGMENTASI DI TAMBANG BAWAH TANAH DOZ PT FREEPORT INDONESIA

Proses peledakan di tambang bawah tanah Deep Ore Zone (DOZ) yang dilakukan pada level produksi, salah satunya adalah peledakan drawbell. Peledakan ini dilakukan pada beberapa jenis batuan yang terdapat pada level ini, namun penelitian ini lebih terfokus pada jenis batuan forsiterite magnetite skarn, dan diorite. Peledakan drawbell ini umumnya tidak terdapat masalah jika dilihat dari distribusi ukuran fragmentasi hasil peledakannya.
Namun apabila dilihat dari ukuran grizzly yang digunakan saat ini, yaitu dengan ukuran 80 x 80 cm, ukuran fragmentasi yang dihasilkan saat ini masih jauh di bawah ukuran grizzly yang digunakan, sehingga masih dapat dilakukan optimasi pola peledakan drawbell.



Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pola peledakan drawbell yang dilakukan selama ini, menganalisis, serta menentukan distribusi dan ukuran fragmentasi batuan hasil peledakan drawbell untuk batuan forsiterite magnetite skarn, dan diorite dengan menggunakan program Split Desktop dan metode Kuz Ram, serta optimasi pola peledakan drawbell. Daerah penelitian meliputi daerah level produksi Deep Ore Zone. Pengambilan data untuk program Split Desktop dilakukan dengan mengambil gambar digital fragmentasi batuan hasil peledakan secara langsung di lapangan. Gambar tersebut kemudian diproses dengan program Split Desktop dengan hasilnya berupa grafik distribusi ukuran fragmentasi batuan. Sedangkan metode Kuz Ram digunakan untuk memprediksi fragmentasi batuan hasil peledakan.
Berdasarkan pengukuran dengan menggunakan Split Desktop, pola peledakan trial memberikan pengaruh pada kenaikan 80% ukuran batuan, untuk batuan forsiterite magnetite skarn dari semula 18,59 cm, menjadi 20,09 cm untuk pola peledakan trial I, dan menjadi 29,76 cm untuk pola peledakan trial II. Sedangkan pada batuan diorite memberikan kenaikan dari semula berukuran 25,27 cm, menjadi 31,54 cm untuk pola peledakan trial I. Peledakan trial ini juga memberikan pengaruh pada kenaikan ukuran top size untuk batuan forsiterite magnetite skarn dari semula 56,58 cm, menjadi 68,45 cm untuk pola peledakan trial I, dan menjadi 72,89 cm untuk pola peledakan trial II. Sedangkan pada batuan diorite memberikan kenaikan dari semula berukuran 68,04 cm, menjadi 78,68 cm untuk pola peledakan trial I. Hasil percobaan selama penelitian memberikan ukuran fragmentasi hasil peledakan pola peledakan trial I untuk batuan forsiterite magnetite skarn dan batuan diorite, serta pola peledakan trial II untuk batuan forsiterite magnetite skarn, masih memberikan ukuran fragmentasi hasil peledakan di bawah ukuran grizzly yang digunakan saat ini.
Hajar nih Link di bawah, asal jangan di kopi trus langsung di kasih ke Pembimbing aja y!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar