Selasa, 31 Januari 2012

ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS AKIBAT PEMBANGUNAN GEDUNG GRAHA ENERGI (MEDCO TOWER)

ABSTRAK : 

Terletak di kawasan SCBD (Sudirman Central Business District), gedung Graha Energi (Medco tower) yang berfungsi sebagai gedung perkantoran , mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2008. Gedung Graha Energi terdiri atas 43 lantai, umumnya diperuntukkan sebagai kantor dan beberapa lantai digunakan sebagai sarana penunjang, seperti retail, restoran, atm, fasilitas umum dan parkir. Kawasan SCBD sendiri adalah pusat tata guna lahan perkantoran dan perdagangan yang terletak di Jakarta Pusat. Kawasan ini dikenal sebagai salah satu tata guna lahan dengan bangkitan dan tarikan yang sangat besar. Besarnya jumlah volume lalu lintas pada kawasan ini serta pada jalur-jalur di sekitar kawasan ini menimbulkan masalah transportasi yang kompleks. Dengan memperhatikan kondisi diatas, Tugas Akhir ini bertujuan menganalisis dampak lalu lintas akibat pembangunan gedung Graha Energi terhadap kinerja jaringan yang terpengaruh secara signifikan.


Tahap analisis dimulai dari pengolahan data jaringan dan data lalu lintas, se hingga menghasilkan kineja kondisi eksisting. Setelah itu besarnya bangkitan tarikan gedung Graha Energi diperkirakan dengan metode ITE (Institut Transportation Engineering). Bangkitan dan tarikan ini lalu didistribusikan dengan membandingkan pola gedung menara Bidakara, dimana menara Bidakara adalah tata guna lahan sebelum Graha Energi. Dengan distribusi inilah, pembebanan dilakukan pada ruas-ruas serta simpang (jaringan) yang akan dipengaruhi oleh pembangunan gedung Graha Energi secara signifikan. Adapun untuk melihat kinerja pada tahun-tahun mendatang dilakukan proses forecasting yang dilakukan dengan menggunakan data tingkat pertumbuhan lalu lintas.
Analisis dibagi menjadi dua bagian, yaitu analisis kondisi do nothing dan analisis kondisi do something. Analisis kondisi do nothing adalah analisis kondisi tanpa dilakukan alternatif-alternatif solusi. Analisis kondisi do nothing sendiri dibagi menjadi dua bagian kembali, yaitu kondisi tanpa pembebanan dan kondisi dengan pembebanan 40% dan kondisi dengan pembebanan 100%. Kondisi tanpa pembebanan yaitu kondisi eksisting wilayah kajian tanpa adanya pengaruh dari gedung Graha Niaga (Medco Tower). Kondisi pembebanan 40% adalah kondisi eksisting yang dibebani 40% pengaruh dari gedung Graha Niaga (akhir tahun 2008), sementara kondisi dengan pembebanan 100% adalah kondisi eksisting yang dibebani 100% pengaruh dari gedung Graha Niaga dengan tambhan pengaruh dari pertumbuhan normal (tahun 2009 hingga tahun 2012). Sementara kondisi do something adalah kondisi dengan pembebanan 100% dari pengaruh gedung Graha Niaga (Medco Tower) ditambah pengaruh pertumbuhan normal lalu lintas yang telah diberikan penanganan alternatif solusi.
Kesimpulan pada analisis ini adalah, pengaruh yang ditimbulkan oleh bangkitan dan tarikan gedung Graha Energi tidaklah begitu besar. Dapat dilihat dari kinerja-kinerja pada ruas-ruas (VCR) dan simpang (DS) yang dikaji yang tidak terlalu beda dengan kondisi do nothing. Adapun masalah mengkhawatirkan yang terjadi, disebabkan oleh faktor luar yang sangat besar pengaruhnya (dalam hal ini aturan three in one), bukan karena akibat gedung Graha Energi yang pengaruhnya relatif kecil.

Mau lebih lengkap ? Download di bawah ini.


JANGAN LUPA KOMENTARNYA YA...REQUEST SILAHKAN LANGSUNG HUBUNGI PHYDI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar