PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate merupakan perusahaan yang
bergerak dalam bidang pengolahan getah karet menghasilkan produk
setengah jadi yang disebut crumb rubber atau SIR yang memiliki kualitas
produk di pasaran ekspor dunia. Kualitas produk crumb rubber atau SIR
yang dihasilkan salah satunya dipengaruhi oleh faktor manajemen sumber
daya manusia yakni kinerja karyawan. Kinerja karyawan yang baik akan
mempengaruhi kualitas proses dan hasil produksi. Dengan penilaian
kinerja yang tepat, maka produktivitas kinerja karyawan dapat dinilai
dan dihargai sesuai dengan usahanya dan insentif yang diterima oleh
karyawan sesuai dengan nilai prestasi kinerjanya.
Sistem manajemen mutu yang selama ini berjalan di PT. Bridgestone
Sumatera Rubber Estate adalah sistem manajemen ISO 9001:2000. Manajemen
kinerja yang dilakukan selama ini belum menjawab seluruh faktor
organisasi, serta hasilnya. Kriteria cenderung berfokus perbaikan
prosedur, tools, atau teknik. Penilaian kinerja yang dilakukan hanya
sebatas penilaian saja tanpa adanya evaluasi penilaian kinerja karyawan
secara terus menerus dalam perusahaan untuk mengetahui mengetahui
kondisi kinerja perusahaan dan untuk menentukan prioritas perbaikan.
Penilaian kinerja karyawan dengan metode Malcolm Baldrige National
Quality Award adalah metode yang tepat untuk menjawab permasalahan itu.
Kinerja karyawan dinilai berdasarkan kriteria Malcolm Baldrige National
Quality Award (MBNQA) dengan menggunakan pendekatan Analitycal
Hyerarchi Process sehingga diperoleh urutan priorotas kriteria karyawan
yang paling efektif dalam menilai penilaian performansi kerja karyawan.
Hasil penilaian kinerja manajemen sumber daya manusia di PT. Bridgestone
Sumatera Rubber Estate hanya sebagian yang memenuhi persyaratan yang
ada pada Standar MBNQA 2002. Diantara 6 sub kriteria yang dinilai
berdasarkan standar MBNQA 2002 dengan menggunakan kuisioner I, didapat
ada 4 kriteria yang sudah cukup baik yaitu kriteria Sistem Kerja
(74,54%), kriteria Pengembangan Karyawan (100%), kriteria Kesehatan
Karyawan (89,34%), kriteria Dukungan dan Kepuasan (73,11%). Sedangkan
untuk kriteria Pelatihan dan pendidikan (59,64%) masih tergolong buruk
dan untuk kriteria keselamatan karyawan (43,75%) juga masih tergolong
masih buruk.
Untuk hirarki tingkat II yang dianggap paling mempengaruhi performansi
manajemen sumber daya manusia perusahaan adalah kriteria sistem kerja
dengan persentase (0,6284), selanjutnya kriteria kesejahteraan dan
kepuasan karyawan pendidikan (0,2299) dan terakhir pelatihan dan
pengembangan karyawan (0,1466)
Untuk hierarki level/tingkat III, berdasarkan hasil kuesioner II didapat
bahwa kriteria sistem kerja mendapat perhatian yang sangat besar dalam
artian memiliki pengaruh besar dengan nilai bobot (0,6284). Selanjutnya
disusul kesehatan karyawan (0,1595), pelatihan dan pendidikan (0,1165),
keselamatan karyawan (0,0495), pengembangan karyawan (0,0301) dan
terakhir dukungan dan kepuasan karyawan (0,0209).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar